Pembuatan ORIDA Palembang dilakukan di rumah Kiagus Kosim dan Kiagus Thaib di dusun Paser lame Tanjung Sakti. Meskipun dicetak di Tanjung sakti, namun pada uang kertas tersebut tertulis Palembang.
Hal ini bisa dimaklumi karena Tanjung sakti hanyalah sebuah kewedanaan, sedangkan Palembang berstatus sebagai ibukota provinsi dan keresidenan Palembang.
Adapun nominal uang yang dicetak di Tanjung Sakti ini menurutnya Rp.1000,- dan ditandatangani oleh Residen Abdul Rozak. Selain nominal seribu rupiah pada 17 Januari 1949 itu dikeluarkan pula uang kertas berupa cheq dengan nilai nominal sepuluh rupiah. Uang ini ditandatangani oleh Letkol Bambang Utoyo dan Abdul Rozak .
“Pada 17 April 1949, keresidenan Palembang mengeluarkan kembali cheq senilai lima puluh rupiah yang ditandatangani oleh Residen Abdul Rozak dan Komandan STP Letkol Bambang Utoyo,” .
Lalu uang yang dikeluarkan ini berwarna putih kecoklatan berukuran 79 mm x 156 mm dengan nilai nominal lima puluh rupiah. Hal yang sama dikeluarkan kembali pada 6 Juli 1949 dengan ukuran 70mm x 128 mm dengan nilai nominal empat puluh rupiah dan berwarna merah, abu-abu, dan oranye.
“Emisi terakhir yang dikeluarkan oleh residen Palembang adalah 18 Nopember 1949. Emisi terakhir ini berukuran 63 mm x 123 mm dengan bahan dasar putih sedangkan tulisannya berwarna hitam. Nominal uang adalah lima puluh rupiah,”.
Selanjutnya tahun 1949 dicapai kesepakatan antara pihak Indonesia dengan Belanda dalam Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB). Keputusan terpenting dari KMB tersebut adalah pertama Belanda memberikan pengakuan kedaulatan Indonesia dan kedua bentuk negara adalah Republik Indonesia Serikat yang terdiri dari 16 negara bagian.
1000 Rupiah 1947 Palembang
Muka / Obv. :Nominal, Tembok, Rumah Tradisional
Belakang / Rev. : Pohon Kelapa
pengaman : kode kontrol
Vendor Information
- Store Name: Antikpedia
- Vendor: antikpedia store
-
Address:
Kota wisata Commpark , CBD No 22
Kabupaten Bogor
Jawa Barat
Indonesia
16820 - 5.00 rating from 1 review
Reviews
There are no reviews yet.